Minggu, 29 Juni 2008

CAMPING ROHANI DI SEMINARI



CAMPING ROHANI ANAK DAN REMAJA

Tanggal 24-26 Juni aku mendampingi Camping Anak dan Remaja Paroki San Inigo Dirjodipuran, Stasi Kristus Raja Solo Baru, dan Stasi Yohanes Maria Vianney Mancasan, di Seminari Menengah Mertoyudan. Aku jadi ketua panitianya. Pesertanya mulai dari kelas 4 SD hingga SMA. Jumlah peserta ada 140 dan dibantu panitia dari Solo sekitar 20 orang - ibu-ibu, bapak-bapak dan Mudika- serta beberapa seminaris.

Ini bagian dari keterlibatanku di dalam kehidupan Gereja Paroki. Mendampingi anak-anak dan remaja adalah bagian tak terpisahkan dari perkembangan Gereja di masa datang. Bagiku ini juga pengalaman 'retret' merasakan kembali atau bahkan mengisi baterai kembali, kembali ke Galilea. 18 tahun yang lalu aku menjadi penghuni seminari. Aku masih mencium bau yang sama ketika masuk ke ruang kelas yang dikhususkan bagi panitia.

Sungguh aku merasakan bagaimana Tuhan berkarya melalui orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari Romo Paroki hingga para karyawan seminari. Dana yang dibutuhkan sekitar 25 jt dapat tercukupi berkat usaha para panitia dan kesadaran umat. Mudika yang terlibat dalam seksi acara juga sangat kreatif. Ibu-ibu yang hadir sangat memberi ketenangan karena banyaknya anak-anak kecil yang ikut.

Secara keseluruhan, acara berjalan dengan sangat baik dan lancar. Semua sehat. Senang dan merasakan pengalaman yang luar biasa bahkan ada yang merasa seperti di penjara karena makan dengan piring stainless yang anti pecah. Aku sangat bersyukur Tuhan memakai aku sebagai alatnya untuk mengkoordinir sekian banyak orang yang dengan tulus terlibat di dalamnya. Terima kasih Tuhan.

PENJUAL IKAN - PENJALA MANUSIA



Hidupku tidak akan jauh-jauh dari ikan. Aku mulai menjual ikan. Sejak kecil aku suka memelihara ikan, membuat kolam, memandangi air. Mimpi-mimpiku tidak jauh dari kolam, air, ikan dan kondisi ketiganya akan menggambarkan situasi emosional psikis diriku. Bila aku sedang tidak seimbang secara psikologis maka akan muncul mimpi kolam dengan ikan terlalu banyak dan air terlalu sedikit atau kondisi lain yang tidak seimbang. Bila kondisi psikis sedang normal maka akan muncul kolam dengan air yang jernih dan cukup dengan ikan yang sehat dan pas dengan kondisi kolam. Bila sedang ada godaan berat maka akan muncul ular yang akan masuk kolam dan ingin aku tangkap.

Itu tentang kolam dan mimpi. Bagaimana dengan jualan ikan? Mulai bulan Maret 2008 aku merintis bisnis jual ikan di sekitar rumah. Mula-mula menyiapkan kolam penampungan, lalu mencobanya dengan lele, sekarang sudah dengan kakap. Belum banyak menjual tapi targetku banyak. Aku ingin melayani kebutuhan masyarakat akan lauk ini. Begitulah... ikan yang dulu bagian dari hoby kuharap bisa menjadi sarana bagiku untuk memuji, menghormati dan mengabdi Allah... AMDG. Ini kaitannya dengan penjala manusia. Aku dipanggil untuk membantu semakin banyak orang mendalami spiritualitas Ignasian dan untuk itu aku harus bisa menghidupi diri sendiri dan keluarga. So, kalau secara ekonomi aku tidak cukup maka aku tidak akan dapat melayani lebih baik. Maka aku membangun bisnis ini.

Aku senang sekali sekarang setelah keluar dari pekerjaan yang dulu dan berdiri sendiri, membangun bisnis bersama adikku sendiri dan bekerja sama dengan mereka-mereka yang sudah lama bergelut dengan dunia perikanan.
Utiman.