Rabu, 03 Desember 2008

BENANG MERAH PANGGILAN HIDUP

Belakangan aku menyadari bagaimana penggalan-penggalan sejarah hidupku saling terkait. Bisa dikatakan aku dapat mulai melihat alur benang merahnya. Aku lahir di antara pohon-pohon - tanaman dan bukit-bukit Menoreh. Di dalam diriku mengalir jiwa petani. Aku suka dengan tanaman dan peternakan terutama ikan. Setelah kurang lebih 9 tahun belajar bekerja di dunia bisnis dengan menjadi karyawan, aku mulai mencoba berdiri sendiri membangun bisnis sendiri based on my hobby: njual ikan segar.

Aku mendapat kesempatan istimewa menjalani hidup sebagai calom pastor khususnya yang mengikuti jejak Santo Ignatius Loyola. Aku senang dengan spiritualitas. Setelah kurang lebih 20 tahun sejak aku punya impian mau menularkan praktik doa meditasi dan kontemplasi, aku menemukan bahwa Komunitas Sahabat Yesus adalah panggilanku. Aku menemani beberapa orang yang ingin mendalami spiritualitas Ignasian dan tentu saja harus bisa doa meditasi dan kontemplasi. Aku memakai bahasa seorang awam ketika berbicara masalah spiritualitas, dan itu cukup dimengerti.

Tapi aku pun dialiri darah bapak dan ibuku yang adalah guru, pendidik. Kini aku tak bisa menolak ketika diminta menjadi Wakil Ketua Yayasan Ignatius Slamet Riyadi yang akan mendirikan SMK Grafika - alih fungsi dari SMA Ignatius Slamet Riyadi. Tentu bukan kebetulan pula kalau aku dulu pernah bekerja di percetakan dan penerbitan sebagai Manager Produksi dan mengelola Perusahaan milik orang asing sebagai General Manager. Sekarang panggilanku amat jelas. Tidak mungkin mengatakan "aku ndak mau" ketika Yayasan meminta aku menjadi pengelola percetakan milik Yayasan yang akan menjadi tempat praktek para siswa dan menjadi bagian bisnis yang menguntungkan.

Tidak pula akan menolak ketika Dinas Pertanian Kota Surakarta mau mendirikan Asosiasi Pasar Tani ( ASPARTAN ) dan aku ditunjuk oleh ketuanya untuk menjadi sekretaris Asosiasi. Ini dunia bisnis riil yang sangat mendukung usaha bisnisku sendiri yang aku kelola di rumah. So, rupanya memang ada benang merah - bagaimana Allah membentuk dan memanggih aku. Tinggal bagaimana aku menjalaninya dengan penuh iman... dan perjuangan karena aku juga manusia yang hatinya mudah bengkok.

Hari-hari belakangan ini aku menyadari bahwa tugas panggilanku yang paling dekat adalah membangun keluarga yang telah dianugerahkan Allah kepadaku. Istri dan anak-anakku adalah panggilan pertamaku.

Tidak ada komentar: